Selasa, 24 Februari 2015

Sejarah turunnya wahyu pertama di Gua Hiro

Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 197-200

Kedatangan Malaikat Jibril kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam di Gua Hira'

Ibnu Ishaq berkata bahwa Wahb bin Kaisan berkata kepadaku, bahwa Ubaid berkata,
"Pada bulan itu, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menetap di Gua Hira'. Beliau memberi makan orang-orang miskin yang datang kepada beliau. Usai melakukan hal itu, aktifitas pertama beliau ialah pergi ke Ka'bah sebelum pulang ke rumahnya. Beliau thawaf di sekitar Ka'bah sebanyak tujuh kali atau lebih. Usai thawaf, beliau pulang ke rumah. Itulah yang terjadi hingga pada bulan di mana Allah berkehendak memuliakan beliau dengan mengutus sebagai Nabi pada bulan Ramadhan. Pada bulan tersebut, beliau ke Gua Hira' seperti biasanya dengan diikuti keluarganya. Pada suatu malam Allah memuliakan beliau dengan memberi risalah dan rnerahmati hamba-hambaNya dengan beliau, datanglah Malaikat Jibril dengan membawa perintah Allah Ta 'ala. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Salam bersabda, "Jibril datang kepadaku pada saat aku tidur dengan membawa secarik kain Dibaj dan dalamnya terdapat tulisan. Malaikat Jibril berkata, `Bacalah!' Aku berkata,`Alcu tidak bisa membaca.' Malaikat Jibril mencekik leherku dengan kain Dibaj tersebut hingga aku merasa seolah-olah sudah mati kemudian ia melepas cekikannya dan berkata, `Bacalah!' Aku menjawab, 'Apa yang harus aku baca?' Malaikat Jibril kembali mencekik leherku dengan kain Dibaj tersebut hingga aku merasa seolah-olah sudah mati, kemudian ia melepas cekikannya dan berkata, `Bacalah!' Aku berkata, 'Apa yang harus aku Baca?'

Jibril kembali mencekik leherku dengan kain Dibaj tersebut hingga aku merasa seolah-olah sudah mati, kemudian ia melepas cekikannya, dan berkata, `Bacalah!' Aku berkata, 'Apa yang harus aku Baca?' Aku berkata seperti itu dengan harapan ia mengulangi apa yang sebelumnya ia lakukan terhadap diriku. Kemudian ia berkata, 'Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.' (Al-Ala: 1-5). 
Aku pun membacanya, sedang Jibril pergi dari hadapanku. 

Setelah itu, aku bangun dari tidurku dan aku merasakan ada sesuatu yang tertulis dalam hatiku. Kemudian aku keluar dari Gua Hira.

Ketika aku berada di tengah-tengah gunung, tiba-tiba aku mendengar suara dari langit, "Hai Muhammad, engkau utusan Allah dan aku adalah jibril". Aku hadapkan kepalaku ke langit, saat itu kulihat jibril menjelma seperti orang laki-laki yang membentangkan kedua lututnya ke ufuk langit. Jibril berkata lagi, "Hai Muhammad, engkau utusan Allah, dan aku adalah jibril". Aku berdiri untuk melihatnya tanpa maju dan mundur. Aku arahkan pandanganku kepadanya di ufuk langit, dan aku tidak melihat arah manapun melainkan aku lihat dia berada di sana. Aku berdiri diam terpaku; tidak maju dan tidak mundur, hingga akhirnya Khadijah mengutus orang-orangnya untuk mencariku. Mereka tiba di Makkah Atas dan kembali menemui Khadijah, sedang aku tetap berdiri di tempatku semula."

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Menceritakan apa Yang Dialaminya kepada Khadijah

Ibnu Ishaq berkata bahwa Wahb bin Kaisan berkata kepadaku bahwa Ubaid berkata, "Kemudian Jibril pergi dari hadapanku, dan aku pulang menemui keluargaku. Ketika aku bertemu Khadijah, aku duduk di pahanya, dan bersandar padanya. Khadijah berkata, 'Hai Abu Al-Qasim, di mana engkau berada? Sungguh, aku telah mengutus orang-orangku untuk mencarimu hingga mereka tiba di Makkah atas, kemudian pulang tanpa membawa hasil.' Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berkata, `Kemudian aku ceritakan kepada Khadijah kejadian yang baru aku alami. Khadijah berkata, `Saudara misanku, bergembiralah, dan tegarlah. Demi Dzat yang jiwa Khadijah berada di Tangan-Nya, sungguh aku berharap kiranya engkau menjadi Nabi untuk umat ini'."

Khadijah Menceritakan apa Yang Dialami Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam kepada Waraqah bin Naufal

Ibnu Ishaq berkata bahwa Wahb bin Kaisan berkata kepadaku bahwa Ubaid berkata, "Khadijah berdiri dan mengemasi pakaiannya kemudian pergi ke rumah Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai, saudara misannya. Waraqah adalah pemeluk agama Nasrani, membaca kitab-kitab, dan mendengar dan orang-orang Yahudi dan Nasrani. Khadijah bercerita kepadanya persis seperti yang diceritakan Rasulullah Shallallahu wa Sallam kepadanya, bahwa beliau melihat dan mendengar sesuatu. Waraqah bin Naufal berkata, `Mahasuci Allah. Mahasuci Allah. Demi Dzat yang jiwa Waraqah ada di Tangan-Nya, jika apa yang engkau ceritakan benar, wahai Khadijah, sungguh suamimu didatangi Jibril yang dulu pernah datang kepada Musa. Sungguh suamimu adalah Nabi untuk umat ini. Katakan padanya agar ia bersabar.' Kemudian Khadijah pulang menemui Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan menceritakan perkataan Waraqah bin Naufal kepada beliau."

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bertemu Waraqah bin Naufal

Ibnu Ishaq berkata bahwa Wahb bin Kaisan berkata kepadaku, bahwa Ubaid berkata, "Usai melakukan penyendirian di Gua Hira', Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam melakukan aktifitas-aktifitas yang biasa beliau lakukan. Beliau pergi ke Ka'bah, dan thawaf di sekitarnya. Ketika beliau sedang thawaf, beliau bertemu dengan Waraqah bin Naufal. Waraqah bin Naufal berkata kepada beliau, `Keponakanku, ceritakan kepadaku apa yang telah engkau lihat dan engkau dengar!' Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menceritakan apa yang beliau lihat dan dengar kepada Waraqah bin Naufal. Waraqah bin Naufal berkata, 'Demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, sungguh engkau adalah Nabi untuk umat ini. Sungguh telah datang kepadamu Malaikat Jibril yang dulu pernah datang kepada Musa. Sungguh, engkau pasti akan didustakan, diganggu, diusir, dan diperangi. Seandainya aku berada pada hail itu, pasti aku menolong Allah dengan pertolongan yang diketahui-Nya.' Kemudian Waraqah bin Naufal mendekatkan kepalanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan mencium ubun-ubun beliau. Setelah itu, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pulang ke rumahnya."

Khadijah Radhiyallahu Anha Mencari Kejelasan tentang Wahyu

Ibnu Ishaq berkata bahwa Ismail bin Abu Hakim, mantan budak keluarga Az-Zubair berkata kepadaku bahwa ia diberitahu dan Khadijah Radhiyallahu Anha,
"Khadijah berkata kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, Hai saudara misanku, bisakah engkau bercerita kepadaku tentang sahabatmu Malaikat Jibril) yang datang kepadamu?' Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, `Ya, bisa.' Khadijah berkata, `Jika ia datang lagi kepadamu, maka ceritakan kepadaku!' Tidak lama setelah itu, Jibril datang kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam seperti biasanya. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berkata kepada Khadijah, 'Hai Khadijah, inilah Jibril datang kepadaku.' Khadijah berkata, Saudara misanku, berdirilah dan duduklah di atas paha kiriku!' Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berdiri lalu duduk di atas paha kiri Khadijah. Khadijah berkata, `Apakah engkau melihatnya?' Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, 'Ya.' Khadijah berkata, `Rubah posisimu dan duduklah di paha kananku!' Rasulullah ShallallahuAlaihi wa Sallam mengubah posisinya dengan duduk di atas paha kanan Khadijah. Khadijah berkata, `Apakah engkau masih melihatnya?' Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, `Ya.' Khadijah berkata, `Cobalah engkau duduk di atas pangkuanku!' Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengubah posisinya dengan duduk di atas pangkuan Khadijah. Khadijah berkata, `Apakah engkau masih melihatnya?' Rasulullah Shallallahu Alai hi wa Sallam menjawab, `Ya.' Kemudian Khadijah duduk dengan kepala dan wajah terbuka, serta melepas kerudungnya, sedang Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam duduk di atas pangkuannya. Khadijah berkata, `Apakah engkau masih melihatnya?' Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, `Tidak.' Khadijah berkata, Saudara misanku, bergembiralah dan bersabarlah. Demi Allah, sungguh dia adalah malaikat dan bukan syetan."
Ibnu 'shaq berkata bahwa aku pernah berdiskusi dengan Abdullah bin Hasan tentang hadits di atas. Abdullah bin Hasan berkata, "Aku pernah mendengar ibuku, Fathimah binti 
Husain menceritakan hadits tersebut dari Khadijah, namun aku pernah mendengar ibuku berkata, `Khadijah memasukkan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam ke dalam dir'un (baju rumah wanita) miliknya, kemudian pada saat itulah Jibril pergi dari hadapan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Khadijah berkata kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, 'Sungguh, dia adalah malaikat dan bukan syetan' ."


Sumber : Mengenal Islam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar